Selasa, 22 Mei 2012

Adat Pernikahan Daerah Sungsang

A.    ADAT PERNIKAHAN DAERAH SUNGSANG
Sebagai sebuah daerah, Sungsang tentunya memiliki adat istiadat. Adat istiadat ini mengatur berbagai urusan yang menyangkut kepentingan bersama.
Salah satunya adalah adat istiadat pernikahan.
                Di Sungsang, Adat Istiadat terbagi menjadi dua,
1.       Adat istiadat pernikahan yang menggunakan kerbau (besar)
2.       Adat istiadat pernikahan yang menggunakan kambing (kecil)
Sebenarnya, secara keseluruhan semuanya sama saja. Cuma ada beberapa ritual yang tidak dilakukan pada acara pernikahan kecil (yang menggunakan kambing)
Sebelum sebuah pasangan dinikahkan, di Sungsang ada sebuah tradisi lain yang disebut BETERANGAN atau biasa disebut LAMARAN.
Beterangan adalah suatu proses dimana pihak calon mempelai laki-laki datang kerumah calon mempelai wanita untuk tujuan melamar.
Dalam ritual beterangan ini, pihak calon mempelai laki-laki mengajak beberapa orang untuk mendatangi rumah calon mempelai wanita.
Pada ritual inilah biasanya ditentukan waktu pelaksanaan pernikahan beserta jumlah mas kawin yang akan diberikan.
Pada acara Beterangan ini, biasanya calon mempelai laki-laki akan membawa 6 (enam) buah sangkek (semacam  keranjang) yang berisi sembako dan satu buah nampan yang berisi baju tidur untuk calon mempelai wanita.
·         Sangkek pertama berisi sirih dan perlengkapan untuk nginang (bersiwak)
·         Sangkek Kedua berisi  gendum
·         Sangkek Ketiga berisi gula
·         Sangkek keempat berisi Susu
·         Sangkek kelima berisi telur
·         Sangkek keenam berisi kempelang (makanan khas Sungsang) atau bisa juga diganti mie instant.
Setelah ditentukan hari-H pernikahan, maka kedua calon mempelai akan menjalani serangkaian proses adat, seperti :
·         BETANGAS : adalah proses pengasapan. Dimana calon mempelai duduk diatas kursi yang dibawahnya perapian.
Ritual ini bertujuan untuk mengeluarkan keringat agar pada saat hari-H calon mempelai tidak berkeringat.
·         BERASAH GIGI : adalah proses dimana calon mempelai wanita akan diasah giginya.
Proses ini bertujuan agar gigi calon mempelai wanita lebih pendek dan terlihat cantik pada saat dipelaminan.
·         BESOT : adalah proses lulur dengan menggunakan kunyit. Proses ini bertujuan agar tubuh kedua mempelai terlihat enak dipandang pada saat hari pernikahan.
1.       ADAT ISTIADAT PERNIKAHAN BESAR (YANG MENGGUNAKAN KERBAU)
Dalam proses pernikahan besar (yang menggunakan kerbau) ada beberapa rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu ±3 hari.
Adat istiadat itu seperti :
·         Nyembelih kerbau                                                         
·         Nganter belanje
·         Bedana / Ngarak Pacar
·         Liritan
·         Layon
ü  Hari pertama yang biasa disebut HARI NYEMBELIH atau HARI MASAK.
Dihari pertama ini pihak mempelai perempuan akan mengadakan acara nyembelih. Yaitu proses pemotongan kerbau.
Acara pemotongan ini biasanya dilakukan pada subuh atau pagi hari.
Selanjutnya, sekitar pukul 09.00 atau 10.00 WIB dilanjutkan dengan proses NGANTER BELANJE.
Nganter belanje adalah proses seserahan. Dimana pihak mempelai laki-laki akan mendatangi rumah mempelai wanita dengan membawa seserahan.
Seserahan tersebut Berupa kebutuhan pribadi calon mempelai wanita dan uang yang sudah disepakati sebagai mas kawin.
Apabila mempelai wanitanya bisa membaca Al-Qur’an, maka hari ini juga akan diadakan acara TAMAT NGAJI. Yaitu proses khatam Qur’an.
Jika mempelai laki-lakinya juga bisa mengaji, maka mereka berdua akan khatam Al-Qur’an bersama. Tapi, apabila mempelai laki-laki tidak bisa mengaji, maka pihak laki-laki harus membayar ganti atau member mas kepada mempelai wanita.
Berat mas nya tidak ditentukan, tapi biasanya ½ suku mas.
Malamnya, di rumah mempelai wanita akan diadakan acara NGARAK PACAR atau sering disebut MALAM BEDANA PENGANTIN.
Malam bedana ini semacam malam pengumpulan dana bagi pengantin.
Dimalam ini, pengantin pria akan mendatangi rumah pengantin wanita. Biasanya di iringi dengan arak-arakan. Yang paling menarik adalah replika kapal atau pompong yang dibawa oleh pihak mempelai laki-laki.
Puncak acara ini adalah para tamu undangan (didominasi kaum laki-laki) akan memberikan amplop dan meletakkanya di ambal atau karpet besar yang dibentang didepan kedua mempelai yang didampingi kedua orang tua masing-masing.
ü  Hari kedua yang  biasanya disebut HARI LEBAR atau MUNGGAH PENGANTIN
Ini adalah hari yang paling ditunggu. Hari lebar atau hari resepsi pengantin.
Dimana hari ini kedua mempelai akan disandingkan dipelaminan.
Pada hari munggah, atau ritual yang namanya BETIMBANG.
Betimbang adalah proses injak kerbau. Dimana kedua mempelai akan menginjak kepala kerbau sembari didoakan oleh tokoh masyarakat.
Sesudah berdoa, kedua mempelai akan dilempari dengan beras kunyit.
Tidak tahu pasti apa tujuan dari upacara ini.
Pada malam harinya, akan diadakan pesta untuk kaum muda-mudi. Malam ini merupakan malam puncak resepsi pengantin.
Pada malam resepsi pengantin ini, akan diadakan acara potong kue yang menandai hari jadi pernikahan mereka.
Dilanjutkan dengan acara suapan dan ditutup dengan mengucapkan selamat kepada kedua mempelai.
ü  Hari ketiga atau biasa disebut HARI LAYON atau HARI NYEMBAH PENGANTIN.
pada hari ketiga ini, pengantin wanita untuk pertama kalinya mendatangi rumah mertuanya (pengantin pria).
Dirumah pengantin pria ini, mempelai kedua mempelai akan sungkem (nyembah) kepada orang tua dan keluarga mempelai pria. Sekaligus acara pamit bagi mempelai pria karena sesudah ini dia akan tinggal dirumah istrinya.
Setelah keduanya ganti baju, mereka kembali pulang kerumah mempelai wanita dengan membawa LIRITAN dan dihantar oleh keluarga mempelai pria.
Liritan adalah semacam proses hantaran yang berisi alat-alat perlengkapan berumah tangga sebagai  bekal bagi kedua mempelai.
Sesampainya dirumuah, kedua mempelai akan dimandikan oleh kedua orang tua mereka.
Diikuti dengan tradisi suapan berupa nasi kunyit panggang ayam
Dihari ketiga ini, ada juga ritual yang namanya LAYON atau SIMBURAN
Layon adalah proses mandi bersama. Dimana pihak dari mempelai wanita akan beramai-ramai memandikan pihak besan (keluarga mempelai pria).
Tak jelas juga apa latarbelakang dan tujuan dari ritual layon ini sendiri.
2.       ADAT ISTIADAT PERNIKAHAN KECIL (MEMAKAI KAMBING)
Secara keseluruhan, kedua pernikahan ini mempunyai proses yang sama. Hanya saja, ada beberapa ritual yang tidak ada dalam pernikahan kecil.
Seperti :
·         Nganter Belanje
·         Ngarak Pacar / Bedana
·         Layon
Pernikahan kecil ini hanya berlangsung ±2 hari.
ü  Hari pertama yang biasa disebut HARI MASAK atau HARI NYEMBELIH
Pada hari ini pihak mempelai wanita akan menyembelih seekor kambing.
Tak ada proses Nganter Belanje pada hari ini.
Malamnya juga tak ada acara Bedana / Ngarak Pacar
ü  Hari kedua yang biasa disebut HARI MUNGGAH / LEBAR
Hari munggah pengantin kecil dan pengantin besar ini secara keseluruhan sama saja.
Hanya saja, proses Nyembah dan liritan langsung dilaksanakan hari ini.
Dan malamnya juga tetap ada acara Pesta.
Setelah keduanya mengalami rangkaian proses pernikahan, masih ada satu ritual lagi.
Yaitu PATUT.
Patut adalah selamatan karena kedua mempelai sudah mengalami malam pertama.
Acara ini biasanya hanya dihadiri oleh kerabat kedua mempelai.
Pada acara ini kedua mempelai kembali dimandikan dan tetap ada acara suapan nasi kunyit ayam panggang dan ditutup dengan doa oleh sesepuh desa.

4 komentar:

  1. Aaaaaaa, jadi pengen cepat-cepat ais ;)

    BalasHapus
  2. Keren cek��jdi cerita dan ilmu Bgi yg blum tau adat sungsang

    BalasHapus
  3. Maaf cek tolong besertakan sumber kalau mau copas blog. Adat pernikahan sungsang adalh tulisan saya pribadi di blog saya.

    BalasHapus