Sebagai
sebuah daerah, Sungsang tentunya memiliki adat istiadat. Adat istiadat ini
mengatur berbagai urusan yang menyangkut kepentingan bersama.
Salah satunya adalah adat
istiadat pernikahan.
Di Sungsang, Adat Istiadat terbagi menjadi dua,
1. Adat
istiadat pernikahan yang menggunakan kerbau (besar)
2. Adat
istiadat pernikahan yang menggunakan kambing (kecil)
Sebenarnya,
secara keseluruhan semuanya sama saja. Cuma ada beberapa ritual yang tidak
dilakukan pada acara pernikahan kecil (yang menggunakan kambing)
Sebelum
sebuah pasangan dinikahkan, di Sungsang ada sebuah tradisi lain yang disebut
BETERANGAN atau biasa disebut LAMARAN.
Beterangan adalah
suatu proses dimana pihak calon mempelai laki-laki datang kerumah calon
mempelai wanita untuk tujuan melamar.
Dalam ritual beterangan ini,
pihak calon mempelai laki-laki mengajak beberapa orang untuk mendatangi rumah
calon mempelai wanita.
Pada ritual inilah biasanya
ditentukan waktu pelaksanaan pernikahan beserta jumlah mas kawin yang akan
diberikan.
Pada acara Beterangan ini,
biasanya calon mempelai laki-laki akan membawa 6 (enam) buah sangkek
(semacam keranjang) yang berisi sembako
dan satu buah nampan yang berisi baju tidur untuk calon mempelai wanita.
·
Sangkek pertama berisi sirih dan perlengkapan
untuk nginang (bersiwak)
·
Sangkek Kedua berisi gendum
·
Sangkek Ketiga berisi gula
·
Sangkek keempat berisi Susu
·
Sangkek kelima berisi telur
·
Sangkek keenam berisi kempelang (makanan khas
Sungsang) atau bisa juga diganti mie instant.
Setelah
ditentukan hari-H pernikahan, maka kedua calon mempelai akan menjalani
serangkaian proses adat, seperti :
·
BETANGAS : adalah proses pengasapan.
Dimana calon mempelai duduk diatas kursi yang dibawahnya perapian.
Ritual ini
bertujuan untuk mengeluarkan keringat agar pada saat hari-H calon mempelai
tidak berkeringat.
·
BERASAH GIGI : adalah proses dimana
calon mempelai wanita akan diasah giginya.
Proses ini
bertujuan agar gigi calon mempelai wanita lebih pendek dan terlihat cantik pada
saat dipelaminan.
·
BESOT : adalah proses lulur dengan
menggunakan kunyit. Proses ini bertujuan agar tubuh kedua mempelai terlihat
enak dipandang pada saat hari pernikahan.
1. ADAT ISTIADAT PERNIKAHAN BESAR (YANG
MENGGUNAKAN KERBAU)
Dalam proses pernikahan besar (yang menggunakan kerbau) ada beberapa
rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu ±3 hari.
Adat istiadat
itu seperti :
·
Nyembelih kerbau
·
Nganter belanje
·
Bedana / Ngarak Pacar
·
Liritan
·
Layon
ü Hari
pertama yang biasa disebut HARI NYEMBELIH atau HARI
MASAK.
Dihari
pertama ini pihak mempelai perempuan akan mengadakan acara nyembelih. Yaitu
proses pemotongan kerbau.
Acara
pemotongan ini biasanya dilakukan pada subuh atau pagi hari.
Selanjutnya,
sekitar pukul 09.00 atau 10.00 WIB dilanjutkan dengan proses NGANTER
BELANJE.
Nganter
belanje adalah proses seserahan. Dimana pihak mempelai laki-laki akan
mendatangi rumah mempelai wanita dengan membawa seserahan.
Seserahan
tersebut Berupa kebutuhan pribadi calon mempelai wanita dan uang yang sudah
disepakati sebagai mas kawin.
Apabila
mempelai wanitanya bisa membaca Al-Qur’an, maka hari ini juga akan diadakan
acara TAMAT NGAJI. Yaitu proses
khatam Qur’an.
Jika
mempelai laki-lakinya juga bisa mengaji, maka mereka berdua akan khatam
Al-Qur’an bersama. Tapi, apabila mempelai laki-laki tidak bisa mengaji, maka
pihak laki-laki harus membayar ganti atau member mas kepada mempelai wanita.
Berat mas
nya tidak ditentukan, tapi biasanya ½ suku mas.
Malamnya, di
rumah mempelai wanita akan diadakan acara NGARAK PACAR atau sering disebut MALAM
BEDANA PENGANTIN.
Malam bedana
ini semacam malam pengumpulan dana bagi pengantin.
Dimalam ini,
pengantin pria akan mendatangi rumah pengantin wanita. Biasanya di iringi
dengan arak-arakan. Yang paling menarik adalah replika kapal atau pompong yang
dibawa oleh pihak mempelai laki-laki.
Puncak acara
ini adalah para tamu undangan (didominasi kaum laki-laki) akan memberikan
amplop dan meletakkanya di ambal atau karpet besar yang dibentang didepan kedua
mempelai yang didampingi kedua orang tua masing-masing.
ü Hari
kedua yang biasanya disebut HARI LEBAR
atau MUNGGAH
PENGANTIN
Ini adalah
hari yang paling ditunggu. Hari lebar atau hari resepsi pengantin.
Dimana hari
ini kedua mempelai akan disandingkan dipelaminan.
Pada hari
munggah, atau ritual yang namanya BETIMBANG.
Betimbang
adalah proses injak kerbau. Dimana kedua mempelai akan menginjak kepala kerbau
sembari didoakan oleh tokoh masyarakat.
Sesudah
berdoa, kedua mempelai akan dilempari dengan beras kunyit.
Tidak tahu
pasti apa tujuan dari upacara ini.
Pada malam
harinya, akan diadakan pesta untuk kaum muda-mudi. Malam ini merupakan malam
puncak resepsi pengantin.
Pada malam
resepsi pengantin ini, akan diadakan acara potong kue yang menandai hari jadi
pernikahan mereka.
Dilanjutkan
dengan acara suapan dan ditutup dengan mengucapkan selamat kepada kedua
mempelai.
ü Hari
ketiga atau biasa disebut HARI LAYON atau HARI NYEMBAH PENGANTIN.
pada hari
ketiga ini, pengantin wanita untuk pertama kalinya mendatangi rumah mertuanya
(pengantin pria).
Dirumah
pengantin pria ini, mempelai kedua mempelai akan sungkem (nyembah) kepada orang
tua dan keluarga mempelai pria. Sekaligus acara pamit bagi mempelai pria karena
sesudah ini dia akan tinggal dirumah istrinya.
Setelah
keduanya ganti baju, mereka kembali pulang kerumah mempelai wanita dengan
membawa LIRITAN dan dihantar oleh keluarga mempelai pria.
Liritan adalah
semacam proses hantaran yang berisi alat-alat perlengkapan berumah tangga
sebagai bekal bagi kedua mempelai.
Sesampainya
dirumuah, kedua mempelai akan dimandikan oleh kedua orang tua mereka.
Diikuti
dengan tradisi suapan berupa nasi kunyit panggang ayam
Dihari
ketiga ini, ada juga ritual yang namanya LAYON atau SIMBURAN
Layon adalah
proses mandi bersama. Dimana pihak dari mempelai wanita akan beramai-ramai
memandikan pihak besan (keluarga mempelai pria).
Tak jelas
juga apa latarbelakang dan tujuan dari ritual layon ini sendiri.
2.
ADAT
ISTIADAT PERNIKAHAN KECIL (MEMAKAI KAMBING)
Secara
keseluruhan, kedua pernikahan ini mempunyai proses yang sama. Hanya saja, ada
beberapa ritual yang tidak ada dalam pernikahan kecil.
Seperti :
·
Nganter Belanje
·
Ngarak Pacar / Bedana
·
Layon
Pernikahan
kecil ini hanya berlangsung ±2 hari.
ü Hari
pertama yang biasa disebut HARI MASAK atau HARI NYEMBELIH
Pada hari
ini pihak mempelai wanita akan menyembelih seekor kambing.
Tak ada
proses Nganter Belanje pada hari ini.
Malamnya
juga tak ada acara Bedana / Ngarak Pacar
ü Hari
kedua yang biasa disebut HARI MUNGGAH / LEBAR
Hari munggah
pengantin kecil dan pengantin besar ini secara keseluruhan sama saja.
Hanya saja,
proses Nyembah dan liritan langsung dilaksanakan hari ini.
Dan malamnya
juga tetap ada acara Pesta.
Setelah
keduanya mengalami rangkaian proses pernikahan, masih ada satu ritual lagi.
Yaitu PATUT.
Patut adalah
selamatan karena kedua mempelai sudah mengalami malam pertama.
Acara ini
biasanya hanya dihadiri oleh kerabat kedua mempelai.
Pada acara
ini kedua mempelai kembali dimandikan dan tetap ada acara suapan nasi kunyit
ayam panggang dan ditutup dengan doa oleh sesepuh desa.
Aaaaaaa, jadi pengen cepat-cepat ais ;)
BalasHapusKeren cek��jdi cerita dan ilmu Bgi yg blum tau adat sungsang
BalasHapusMaaf cek tolong besertakan sumber kalau mau copas blog. Adat pernikahan sungsang adalh tulisan saya pribadi di blog saya.
BalasHapusMantapp
BalasHapus